Sabtu, 17 Oktober 2020

Meditasi pada τελειος (teleios)


 

# Meditasi pada τελειος (teleios)

 Di Efesus 4:13 ada ungkapan "kedewasaan penuh". Kita lihat konteks dari ayat ini.

 

Ayat 11, Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.

  Ini gembala dan pengajar bukanlah pengajar tersendiri sebagai seorang pendeta, melainkan seorang yang berperan dalam dua peran. Interpretasi ini dimungkinkan karena hanya ada satu artikel pasti sebelum kedua posisi ini (τοὺς δ ποιμήν κα διδασκάλους). Dapat dilihat bahwa peran pendeta (ποιμη ́ν) terletak pada guru (didaskalos, διδα ́σκαλος), atau "mengajar".

 

Di ayat 12, ada alasan untuk mengatur seorang pendeta untuk mengajar.

 "Itu untuk membuat orang-orang kudus utuh, melakukan pekerjaan pelayanan (ergon, ργον), untuk membangun tubuh Kristus."

 

Singkatnya, ayat 11-12 adalah sebagai berikut. Alasan Tuhan menunjuk seorang pendeta adalah untuk menyempurnakan orang-orang kudus, dan ini adalah untuk membuat orang-orang kudus melakukan pekerjaan pelayanan dan membangun gereja.

 

Pada ayat 13 berikut ini terdapat tiga cara untuk menyempurnakan para Wali, artinya anda harus mempersiapkan mereka untuk mencapai level ini.

 

1. "Menjadi satu dalam mengetahui dan percaya kepada Anak Allah",

2. "Menjadi orang yang sempurna",

3. Untuk "mencapai titik kepenuhan Kristus".

 

Gol kedua dari tiga gol ini adalah teleios (τέλειος), kata Yunani yang diterjemahkan "kedewasaan penuh". Masalahnya adalah terjemahan "utuh" tidak mengungkapkan dengan baik kata Yunani teleios (τέλειο). Teleios (τέλειος) dapat diartikan dalam dua hal, yang pertama adalah "kedewasaan penuh" (sempurna) dan yang lainnya "dewasa" (dewasa). Terjemahan "lengkap" adalah tafsir yang memberikan keseimbangan yang janggal di antara keduanya, masalah yang biasanya dipahami oleh banyak pembaca terjemahan ini sebagai "kedewasaan penuh (sempurna)".

 

Apakah Tuhan ingin membangkitkan orang-orang kudus menjadi "kedewasaan penuh" melalui pendeta?

Jika demikian, itu dalam masalah besar.

Bagaimana bisa pendeta yang jauh dari "kedewasaan penuh (perfect)" mempersiapkan jemaah untuk "kedewasaan penuh (perfect)"?

Oleh karena itu, jadi lega meyakini bahwa tafsir yang benar atas ayat teleioi ini bukanlah "kedewasaan penuh (perfect)" tetapi "dewasa (mature)".

Pendeta siap untuk mempersiapkan para orang kudus sebagai orang yang "dewasa (dewasa)" melalui pengajaran dan pelatihan. Dari sudut pandang para wali, mereka akan mampu berpegang pada tujuan yang realistis untuk menjadi orang yang "dewasa (dewasa)", bebas dari beban menjadi orang yang "kedewasaan penuh (sempurna)".

 

Ungkapan yang dapat menerjemahkan teleios menjadi "dewasa (dewasa)" misalnya:

"Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa (teleios, τέλειος) dalam pemikiranmu!" (1 Corinthians 14:20)

 

"Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa (teleios, τέλειος), yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat." (Ibrani 5:14)

Menjadi Orang Yang "dewasa (teleios, τέλειος)" adalah tujuan iman yang disajikan oleh Efesus. Iman harus mengarah pada transformasi keberadaan kita. Bisa dikatakan itu watak, atau bisa dikatakan watak atau kepribadian. Iman harus melampaui membuat orang percaya menjadi orang yang beragama baik atau membuat orang penuh etika, dan membawa perubahan dalam eksistensi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yesus telah egeiro

 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit(ἐγείρω/egeiro), sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.(M...