Jumat, 20 November 2020


 
Selalu mempercayakan pilihan rahmat(1)
Roma 10: 4 mengatakan, "Kristus menjadi akhir hukum Taurat, untuk menggenapi kebenaran bagi semua orang percaya." Sayangnya, kata “kegenapan hukum Taurat” di sini kontroversial bagi banyak orang. Terlalu banyak orang yang menganggap kegenapan hukum Taurat tidak berguna. Ngomong-ngomong, kata 'kegenapan' di sini digunakan sebagai 'telos(τέλος)' yang artinya 'the end'. Apa artinya 'kegenapan hukum Taurat' atau 'akhir hukum Taurat'?
Pertama, ada interpretasi yang memahami Telos/τέλος sebagai 'akhir'. “Tidak ada tubuh yang dapat dibenarkan di hadapannya oleh hukum Taurat, karena menurut hukum Taurat pengertian tentang dosa.” (Roma 3:20) Telos(τέλος) berarti akhir dari kebenaran yang dicapai oleh hukum Taurat. Kebenaran hukum Taurat hanya bisa dicapai melalui kebenaran melalui iman.
Kedua, adanya interpretasi yang memahami Telos(τέλος) sebagai 'tujuan'. Jadi, dalam bahasa Inggris, disebut 'Teleologic'. Teleologic berpendapat bahwa tidak hanya tindakan manusia tetapi juga semua peristiwa dan fenomena alam yang terjadi di dunia selalu memiliki 'tujuan'. Yesus menggenapi kebenaran semua hukum moral. Lagipula, alasan adanya hukum adalah karena Yesus harus menggenapi dan memenuhinya sepenuhnya.
Ketiga, Telos(τέλος) dapat diartikan sebagai 'penghentian' dalam Perjanjian Lama. Karena kata 'hukum Taurat' sebenarnya adalah istilah yang merujuk pada Perjanjian Lama, interpretasi ini juga dimungkinkan.
Segala sesuatu dalam Perjanjian Lama, apakah itu nubuatan atau kebenaran hukum Taurat, adalah bahwa Kristus telah selesai dan berakhir. Bagaimanapun, Yesus Kristus memadatkan dan menyimpulkan seluruh Perjanjian Lama dengan cara ini.
Bagaimanapun, yang dimaksud Paulus di sini adalah menjelaskan bahwa tanpa Yesus maksud hukum Taurat apa pun tidak mungkin. Hanya Yesus yang menegaskan bahwa semua kebenaran ini selesai, dan kebenaran hukum dicapai melalui iman kepada-Nya. Kata hukum jelas mengingatkan saya pada hukum Farisi. Tindakan hukum Farisi mencakup semua tindakan yang digambarkan Paulus sebagai 'pertanyaan'.
Itu semua adalah tindakan yang berusaha mencapai kebenaran hukum dengan mengikuti 'gramma (γράμμα)', yaitu 'surat' dan 'surat'. Tetapi Yesus berkata bahwa kita membutuhkan kebenaran yang lebih baik dari pada orang Farisi ini "Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.(Matius 5:20)".
Paradoksnya, cinta naluriah yang Yesus bicarakan, tindakan otomatis hukum, tidak mungkin kecuali hati Yesus Kristus ditanamkan di dalam kita. Kebenaran melalui iman adalah bahwa Yesus mengambil semua natur kita yang berdosa dan semua konsekuensi dosa, dan memberi kita seluruh naluriah cinta kebenaran yang Dia hidupi. Itulah sebabnya rasul Paulus berkata, “ Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.” (2 Korintus 3: 6).
Rasul Paulus berkata bahwa dia tidak hanya akan menyerahkan kehidupan Tuhan yang sempurna kepada catatan kehidupan saat kita hidup, tetapi dia akan mengembalikan dalam diri kita sifat naluriah kasih yang ada di dalam Yesus Kristus dan memupuknya dengan kasih karunia Roh Kudus untuk mencapai kedewasaan Kristus. Itu adalah pengalaman berharga dari 'menjadi suci' dan 'menjadi sempurna.'
Namun, seperti yang rasul Paulus tunjukkan, orang Yahudi "Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah." (Roma 10: 3).
Faktanya, tampaknya sama bagi kita semua saat ini. Mereka tidak menerima kebenaran yang telah Yesus capai sepenuhnya, tidak mengubur kebenaran saya dalam debu, dan mencoba untuk mengungkapkan kebenaran adil mereka sendiri. Iman mempercayakan segalanya.
Dengan mempercayakan dosa kepada Kristus dan natur baru kepada Roh Kudus, kita terus menerus mempercayakan dan mempercayakan diri kita sendiri sehingga Roh Kudus akan menggenapkan kebenaran di dalam kita. Itulah sebabnya kami mengatakan bahwa kebenaran yang Kristus lakukan di dalam kita adalah kebenaran melalui iman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yesus telah egeiro

 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit(ἐγείρω/egeiro), sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.(M...