Senin, 23 November 2020


 Meditasi tentang kesaksian (marturia / μαρτυρία) yang ditekankan oleh Injil Yohanes

Kesamaan yang dimiliki keempat penulis Injil adalah bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai saksi Yesus atau saksi atas apa yang terjadi. Dalam Lukas 1: 1-2, penulis Lukas berkata, "Ada banyak orang dengan kuas menulis sejarah fakta yang telah dibuat di antara kita sejak awal sebagai saksi (autoptes/αὐτόπτητ) dan mereka yang telah menjadi pekerja Sabda telah menyampaikannya." Dan tekankan bahwa Anda adalah salah satunya. Seringkali, istilah saksi mata (autoptes/αὐτόπτης)] mengacu pada orang-orang yang telah menyaksikan suatu peristiwa atau kecelakaan dengan mata kepala mereka sendiri. Dan kesaksian (marturia/μαρτυρία) adalah bahasa yang lebih datar, mengacu pada orang yang telah melihat, mendengar, atau menerima fakta secara tidak langsung tentang fakta atau orang tertentu. Dalam sudut pandang terakhir, para penulis semua Injil adalah kesaksian (marturia/μαρτυρία) dalam arti luas. Diantaranya, penulis Injil Yohanes menekankan fakta bahwa dia adalah seorang saksi khusus (marturia/μαρτυρία).

Kata kerja untuk bersaksi dalam Perjanjian Baru (μαρτυρέω) muncul 76 kali, 47 di antaranya dalam Injil Yohanes. Dan kesaksian kata benda (marturia / μαρτυρία) muncul 37 kali, 30 di antaranya hanya muncul dalam Injil Yohanes. Apa yang frekuensi ini katakan adalah bahwa seluruh isi Injil Yohanes adalah kesaksian dari semacam kesaksian (marturia/μαρτυρία).
Marturia (μαρτυρία) pada dasarnya adalah istilah hukum. Sanhedrin mencoba untuk menemukan bukti yang akan memukulnya (marturia/μαρτυρία) untuk membunuh Yesus, tetapi tidak mudah untuk menemukannya, dan kesaksian palsu (pseudomartureo/ψευδομαρτυρέω) tidak setuju satu sama lain (Markus 14: 55-56). martUria (μαρτυρία) adalah istilah yang merujuk pada alat bukti itu sendiri (saksi, bukti) atau keterangan saksi (autoptes/αὐτόπτης) untuk pengadopsian alat bukti untuk putusan di pengadilan.
 Penulis Injil Yohanes mengatakan bahwa dia adalah seorang saksi atau saksi mata yang memenuhi syarat (autoptes/ αὐτόπτης) yang berbicara tentang Yesus sebagai "murid yang dikasihi" (19:26; 20: 2; 21: 7), dan memperkenalkan dirinya sebagai "orang yang mencintai, yang bersandar pada pelukan Yesus" (13:23) untuk lebih menunjukkan keintiman dengan Yesus.
Ini bisa dikatakan sebagai cara ekspresi diri untuk membuktikan kebenaran kesaksian, bukan hanya untuk menekankan diri sebagai orang yang menerima kasih khusus Yesus. Komunitas Yohanes menekankan bahwa kesaksian penulis adalah kesaksian yang benar. Secara khusus, mereka percaya pada kesaksian penulis (autoptes / αὐτόπτης) dan bersaksi (autoptes/αὐτόπτης) bahwa Yesus secara fisik dibunuh dengan tombak dia di kayu salib dengan tombak (19:35). Penulis dan komunitas Injil Yohanes membantah argumen kaum Gnostik atau penyaji semu yang menyangkal kemanusiaan Yesus dengan kebenaran kesaksian.

Sebagai kesaksian (autoptes/αὐτόπτης) tentang keberadaan dan kebenaran Yesus, penulisnya adalah Yohanes Pembaptis (1: 8, 19; 5:33), karya Yesus (5:36), Alkitab (5:39), Roh Kudus ( 16:13), mengacu pada keberadaan Bapa (5:37). Karena Anak Yesus tidak bersaksi tentang keberadaannya sendiri (5:31), tetapi membutuhkan kesaksian orang lain untuk dipakai sebagai bukti, banyak saksi tentang Yesus disebutkan di seluruh Injil Yohanes. Tentu saja, penulis Yohanes dan komunitas Injil Yohanes juga berpartisipasi dalam kesaksian ini (3:11; 19:35). Dari kata testimoni (marturia/μαρτυρία) muncullah "martyr" bahasa Inggris yang berarti martir. Kata ini merujuk pada seorang religius yang tidak pernah melepaskan kesaksian pengakuannya dan meninggal. Jika membaca Injil Yohanes dari sudut pandang kisah makhluk ilahi yang bersaksi tentang Yesus atau dari mereka yang bersaksi setelah bertemu dan mengalami Yesus, konteksnya menjadi lebih jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yesus telah egeiro

 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit(ἐγείρω/egeiro), sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.(M...